Bulu halus di wajah lazim dijumpai pada pria dewasa atau biasa disebut kumis. Beberapa wanita juga ada yang memiliki bulu-bulu tipis di atas bibir ini. Tumbuhnya kumis tipis pada wanita seringkali juga memunculkan mitos seputar gairah seksual mereka. Benarkah?
Kumis tipis pada wanita terjadi karena beberapa faktor, misalnya kelainan genetik pada kelenjar adrenal, atau adanya tumor di indung telur atau kelenjar adrenal. Kondisi ini sebenarnya sama dengan beberapa karakteristik seksual sekunder manusia, seperti halnya tumbuhnya kumis pada pria.
Pertumbuhan kumis ini secara khusus dipengaruhi hormon jenis steroid yang bernama androgen, yang memang lazimnya lebih banyak dimiliki oleh pria. Di beberapa kasus, ada wanita yang memiliki hormon androgen dalam jumlah yang berlebihan, sehingga merangsang pertumbuhan kumis dan beberapa hal yang bersifat maskulin lain. Selain itu, penggunaan obat-obatan yang mengandung steroid, atau punya kebiasaan berolahraga berlebihan, juga dapat menyebabkan peningkatan kadar hormon androgen.
Ada mitos, wanita yang memiliki banyak bulu, berarti punya libido tinggi. Apakah ada kaitannya dengan kondisi ini? Bila sudah didiagnosis wanita androgenik, karena kelebihan androden, dalam hal ini testoteron, Anda memang bisa memiliki libido lebih tinggi ketimbang wanita yang tingkat androgennya normal.
Tapi, ada juga pendapat bahwa kondisi itu tidak berpengaruh dengan libido seseorang. Tumbuhnya bulu halus tersebut dipengaruhi oleh hormon androgen pada pria dan progesteron pada wanita, yang tidak berkaitan dengan dorongan seksual manusia.
Lupakan soal libido, karena faktanya, gak sedikit cowok yang justru kumis tipis dinaggap sebagai daya tariknya. Meski memliki bulu yang biasanya hanya terdapat pria, kumis tipisnya ini justru membuat dirinya jadi terlihat lebih menarik gan.
Wanita berkumis tipis terlihat lebih berkarakter, mandiri, dan tetap percaya diri dengan apa yang dia miliki. Ya, wanita dengan memiliki kumis tipis pada wajahnya akan terlihat cantik bahkan seksi tergantung kepercayaan diri yang ada pada dirinya dan bagaimana ia membawa suasana apabila ada hal yang menjadikan kumis tipisnya menjadi bahan sorotan teman ataupun orang-orang.
Beda lagi dengan wanita yang kurang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, ia akan merasa bahwa hal tersebut akan sangat mengganggu penampilannya karen ia kan beranggapan bahwa ia beda dengan wanita lainnya. Sehingga ia melakukan penghapusan dengan cara mencukur kumis tersebut setiap hari. Hal tersebut kadang malah tambah menebalkan kumis tipis tadi. Berbeda halnya dengan wanita yang memilih perawatan seperti penyinaran sinar laser yang dapat menghilangkan secara permanen kumis tipisnya.
sumber:http://www.kaskus.co.id/thread/56b0454c56e6af5f398b4569/?ref=postlist-21&med=top_thread