Kisah Nenek Ismundari, Hidup ini perjuangan bukan penyesalan!

Hidup dalam keterbatasan seringkali menjadi pemacu semangat seseorang untuk memperjuangkan hidupnya. Untuk sekadar berjuang menyambung hidup, usia memang tak bisa membatasi dan membentengi seseorang. Begitulah yang digambarkan oleh Nenek Ismundari, wanita tua tersebut pantang menyerah untuk menjajakan dagangannya yaitu kerupuk mie dengan harga Rp 2.000 dan kerupuk bawang dengan Rp 2.500 demi menjaga kelangsungan hidupnya.
Hidup di tengah kota besar, tidak pula menjadi jaminan bagi seseorang untuk hidup nyaman dan damai. Nenek Ismundari yang tinggal di kota Semarang pun seakan luput dari cerita indah kota Semarang. Ia tetap menjadi seorang nenek pekerja keras tanpa meminta belas kasihan dari orang atas beban hidupnya. Atas kerasnya beban hidup Nenek Ismundari ini, ia justru semakin terpacu untuk mempertahankan hidupnya sendiri meski usia rentanya bisa saja menjadikan dirinya lemah tak berdaya.
Menurut akun facebook Shabara Wicaksono, setiap hari nenek Ismundari berkeliling melintasi jalan dr. Cipto dengan membawa gerobak seng yang berisikan kerupuk dagangannya. Rute yg di lewati Nenek Ismundari kira-kira Kota Lama-Bubakan-Citarum-Cipto kadang hingga Kampungkali di kota Semarang, Jawa Tengah.
Usianya yang telah menginjak lebih dari 70 tahun ini membuatnya berjalan tertatih-tatih dengan perlahan bahkan nenek Ismundari sudah tidak dapat berjalan dengan tegak lagi. Namun walau begitu dia tidak menyerah walaupun sering berhenti di pinggir jalan untuk sekedar menghela nafas panjang dan beristirahat sejenak.
Dalam keterangan foto yang diunggah Shabara Wicaksono tersebut, dia juga menjelaskan bahwa setiap hujan, kawasan yang biasa dilewati nenek Ismundari keliling tersebut seringkali banjir sehingga tentu saja akan menyulitkan dia dalam berjualan.
Shabara juga menghimbau bagi siapa saja yang melintasi kawasan tersebut dan melihat nenek Ismundari atau melewati rumah nenekl Ismundari di daerah Kebonharjo gang 2, Semarang setidaknya bisa membeli dagangannya hanya untuk sekedar sedikit memberinya rejeki dan meringankan beban hidupnya.
Semangat nenek Ismundari ini benar-benar patut diacungi jempol! Tidak pernah menyerah walau hidup dalam keterbatasan. Dan lagi, Nenek Ismundari tak juga menjadi peminta-minta dijalanan hanya demi sesuap nasi. Ia lebih memilih menjajakan krupuk mie dan krupuk bawang demi merajut hidupnya di masa senjanya.

Related Posts :