Jauh sebelum ilmuwan meneliti fenomena aneh di Selat Gibraltar, Al-Quran telah lebih dulu menyebutkannya sejak 15 abad lalu.
Fenomena alam aneh berupa dua lautan yang tidak bercampur di Selat Gibraltar telah mengundang keheranan sekaligus decak kagum dunia. Selat Gibraltar memisahkan benua Afrika dan Eropa, tepatnya antara negara Maroko dan Spanyol.
Di selat itu terdapat pertemuan dari dua jenis laut yang berbeda. Perbedaan itu akan sangat terlihat jelas dari warna lautnya. Bahkan ada garis batas yang memisahkan keduanya, dan uniknya air dari kedua sisi lautan itu tak bercampur satu sama lain.
Melihat fenomena tak lazim itu banyak ilmuwan tertarik untuk menelitinya. Hingga akhirnya ditemukan fakta bahwa penyebab tak bercampurnya air laut di sana akibat adanya perbedaan masa jenis air.
Tegangan permukaan mencegah kedua air dari lautan tidak bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka.
Namun jauh sebelum ilmuwan meneliti fenomena aneh di Selat Gibraltar, Al-Quran telah lebih dulu menyebutkannya sejak 15 abad lalu.
Ada beberapa surat dalam Al-Quran yang mengisahkan tentang fenomena ini, seperti Surat Ar-Rahman ayat 19-20 yang berbunyi:
"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui maisng-masing." (Q.S. Ar-Rahman: 19-20)
Adapula ayat lain yang menyebutkan fenomena serupa, yakni Surat Al-Furqan ayat 53 yang berbunyi:
"Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi." (Q.S. Al-Furqaan: 53)
( Berbagai sumber)